Purposes.
Suatu Minggu di kala senggang,
Aku berusaha untuk tetap berlaku seolah sedang menyimak diskusi yang ada di depan mataku,
Sedangkan aku lebih tertarik dengan diskusi dari dua sejawat di sebelahku.
Menyimak obrolan mereka (yang menurutku isinya benar - benar 'daging' semua) memberiku banyak pertanyaan untuk diri sendiri, tapi juga sedikit memberiku tantangan (pada akhirnya).
"Apa yang sebenarnya ku inginkan?"
"Apa yang akan ku hadapi setelah semua ini?"
"Bagaimana masa depan yang akan ku lalui di kemudian hari?"
Sedikit dari beberapa pertanyaan yang aku sendiri belum menemukan jawabannya, hingga saat ini. Aku akhirnya memahami perasaan Naruto yang kebingungan ketika Pain bertanya satu hal kepadanya, "Apa Arti Kedamaian?"
Perasaan gundah akan pertanyaan - pertanyaan yang belum terjawab itu kemudian berkembang menjadi keraguan. Aku pun mulai memahami perasaan Arjuna yang bimbang kala harus melawan saudara - saudaranya sendiri pada Perang Bharata, "Apa yang ku lakukan ini sudah tepat?"
Di titik ini lah aku mulai merindukan masa - masa saat masih menjadi mahasiswa, yang hanya berkutat pada kehidupan kuliah sekaligus berorganisasi.
.
.
.
.
.
Namun, bila Naruto menemukan jawaban atas pertanyaan Pain yang membelenggu dirinya setelah merefleksikan novel gurunya (Jiraiya), dan Arjuna terbebas dari keraguan yang ada di hatinya setelah mendapat wejangan dari sahabatnya (Krishna), ada satu benang merah yang menghubungkan keduanya.
Tampaknya tak perlu ku jelaskan lagi, dan aku tahu apa yang harus ku lakukan.
.
.
.
.
Kelak, setelah ku temukan semua jawabannya, itu akan jadi peta yang ku harap dapat menuntunku selama mengarungi lautan hidup,
Untuk mencapai tujuan.
Seperti Kelompok Bajak Laut Topi Jerami yang akan menemukan harta karun "One Piece" apabila bisa memperoleh semua Road Poneglyph yang ada di seluruh dunia.
Komentar
Posting Komentar