Past, Present, Future: 2024
Awalnya, kukira "masa lalu adalah pemenangnya" itu hanyalah kalimat yang dikeluarkan oleh seorang pecundang, sampai akhirnya aku bisa memahaminya sendiri.
Mau sebesar apa pun usaha kita untuk mengobati hati seseorang yang sudah melewati beragam macam hubungan (mau itu hubungan yang sehat atau pun toksik, entah itu hubungan yang lama mau pun singkat), dengan pongahnya mencoba untuk menjadi masa depannya, semua akan percuma saja bila hatinya masih terpenjara oleh bayangan akan pengalaman dengan masa lalunya.
Setelah mengaktifkan kembali logika, jika aku bisa memilih, aku lebih memilih untuk mengisi hati seseorang yang benar - benar sudah ikhlas, atau bahkan mengisi hati seseorang yang masih penasaran akan bagaimana rasanya menyayangi atau disayangi.
Jika paragraf ke-3 di atas benar terjadi, akan kupastikan bahwa ia akan mengalami banyak hal yang 'hebat', dan itu bersama denganku.
Mungkin, tahun depan.....
Komentar
Posting Komentar