Inersia.

Yang namanya "Overthinking" itu memang tidak mengenal waktu dan tempat, ya.

Bengong sebentar saja, tiba - tiba diriku bisa menyesali banyak hal. Salah satu hal yang kusesali adalah: Kehilangan Momentum.

Ketika aku menulis ini, dengan tidak tahu dirinya aku berandai - andai, melakukan sesuatu yang semestinya bisa kulakukan di masa lampau, dan mungkin akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada hidupku di kemudian hari (baca: saat ini). Contohnya? "Seandainya dari jaman kuliah dulu aku udah punya badan kurus seperti sekarang, mungkin aja, mungkin........". Contoh lainnya? "Andai saja aku tidak pernah mengenal 'dia' dulu, bisa jadi......"

Tapi nasi sudah jadi bubur. Waktu tidak akan kembali lagi. Namun, tidak ada kata terlambat untuk berubah ke arah yang lebih positif, 'kan?

Aku mengakui bahwa diriku kehilangan banyak sekali momentum, hal - hal yang dahulu semestinya bisa kucapai di saat aku lebih muda daripada diriku yang sekarang. Aku sadar bahwa dahulu diriku terlalu lama "diam di tempat".

Namun, dengan modal semangat seperti yang kutulis pada paragraf ke-4 di atas, saat ini aku mulai berusaha untuk "bergerak dan berjalan", meskipun pelan, tapi lebih baik daripada terus menerus "diam di tempat".

Kelak, mungkin saja aku bisa "akselerasi". Dan, apabila memang bisa demikian, aku akan berusaha untuk terus meningkatkan kecepatannya. Bisa bertahan di kecepatan itu merupakan 'bare minimum'. 

Aku tak ingin kehilangan momentum lagi untuk seterusnya. Akan ku kejar semua yang bisa ku kejar,

Tanpa henti.

Astungkara. 😇






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Past, Present, Future: 2024

Sambat.